LINK.Video Aksi https://www.facebook.com/share/v/bDEo2TR1tNGjaUnp/
Jumpa pers: Kami dari Korwil IKB-PMPTSalatiga Purwokerto pada hari Jumat 30 Agustus 2024
Menyikapi Kasus Pelanggaran Ham Aparat Tni/Polri Terhadap Warga Sipil Atas Nama Charler Kogoya Di Kabupaten Tolikara Papua Pengunungan, Kami meminta LBH Papua dan Komnas HAM atau pihak manapun segera turun melakukan investigasi ke lapangan, karena insiden ini merupakan pelanggaran HAM. Seorang anggota TNI/POLRI menembak Charles Kogoya di wilayah Pelayanan Gereja GIDI, yaitu di depan Tugu Salib di depan Gereja GIDI, Yerusalem, Tolikara pada Rabu, 21 Agustus 2024.
Kami terus bertanya kepada pihak TNI/Polri, kenapa melakukan penembakan terhadap warga sipil kami adalah warga sipil. Kami dari front pelajar dan mahasiswa/i asal kabupaten tolikara se-indonesia menyayangkan hal ini, karena ini perbuatan melanggar HAM terhadap rakyat Papua,
Kami meminta agar pelaku segera ditangkap dan diperiksa oleh penyidik Polda Papua. Jangan dibiarkan kasus ini.
Kronologis penembakan Charles Kogoya
Kronologis kasus penembakan di Tolikara tersebut. Charles Kogoya ditembak seorang anggota TNI/POLRI di depan tugu Salib di depan gereja GIDI Yerusalem Tolikara. Peluru mengenai tulang rusuk bagian bawahnya.
Pada saat itu Charles Kogoya berjalan kaki, tiba-tiba oknum anggota TNI/POLRI turun lalu menembak korban menggunakan senjata peredam tanpa sebab. Setelah oknum aparat itu menembak kemudian mereka menggunakan mobil Dalmas langsung ke Pos Polisi, Saat kejadian salah satu teman korban yang menyaksikan. la menceritakan peristiwa penembakan itu terjadi di depan matanya.
Usai ditembak kemudian sekitar pukul 3 sore korban membawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Igari Kabupaten Tolikara, Provinsi Papua Pegunungan dan tenaga medis berhasil melakukan operasi terhadap Charles Kogoya.
Melihat kejadian itu seorang saksi menjelaskan secara detail kepada pihak keluarga korban. Pihak keluarga korban langsung mengambil tindakan dengan memalang jalan. Keluarga korban melakukan protes kepada TNI/POLRI di Kabupaten Tolikara.
Pada Jumat 23 Agustus 2024 masyarakat Tolikara melakukan aksi protes terhadap penembakan itu. Akibatnya aktivitas di Karubaga ibu kota Kabupaten Tolikara lumpuh.
Keluarga dan masyarakat melakukan aksi pembakaran ban dan memblok beberapa mata jalan persis di depan Gereja GIDI Yerusalem, di depan tugu Salib.
POINT TUNTUTAN
1. Kami meminta Kapolres Tolikara dicopot dan mengutuk keras terhadap pelaku penembak warga sipil atas nama Charles kogoya di kabupaten Tolikara 2. Kami meminta kapolda papua untuk segera mencopot jabatan Kapolres Tolikara, karena tidak mampu mendidik anggotanya dan tidak mampu menjaga serta melindungi Masyarakat di kabupaten Tolikara. 3. Kami meminta Kapolda Papua segera menonaktifkan jabatan polisi aktif, yakni Kapolres Tolikara, karena tidak mampu melindungi Masyarakat. 4. Kami meminta POLDA papua segera melakukan penyelidikan terhadap anggota TNI/POLRI pelaku penembakan. 5. Kami meminta agar TNI-Polri stop jangan mengulangi kelakuan seperti ini terhadap warga sipil di Papua, khususnya di Kabupaten Tolikara. 6. Jikalau tuntutan kami tidka menindaklanjuti maka, kami pelajar dan mahasiswa/i tolikaea seindonesia mobilisasi besar-besaran